Minggu, 06 Maret 2016

Penantian-Abadi

Penantian-Abadi | Indonesia-Oh.Indonesia

Akibat mental korups petinggi Negara yang bukan Negarawan; kekayaan yang di nanti tuk dicicipi insan pertiwi, habis dikuras poliTIKUS berdasi- Oh.Indonesia.

Hidup miskin di Bumi Pertiwi.

Politician isn’t a Statesman


Oh… Indonesia! Apakah kami harus duduk menunggu disini sampai begini?



Eye Watching
Demoralization of Indonesia's Politician. Siapa yang tidak kecewa besar, hanya dalam beberapa waktu saja setelah dengan penuh harapan mengamanahkan jagoannya duduk dibarisan terdepan untuk berjuang demi kesejahteraan; ternyata telah menodai harapan itu, dengan perbuatan yang sangat tidak terpuji. Tertangkap tangan melakukan “KORUPSI!” Duuuh, gimana ni! Apakah ini misi yang sebenarnya yang diperjuangkan untuk memenangkan suatu jabatan? Huh…, Lagi lagi kemakmuran & kesejahteraan klompok, dan keluarganya sendiri yang menjadi prioritas utama. Apakah semua yang di koarkan untuk memenangkan suatu jabatan, hanya sepotong obrolan belaka? Kesejahteraan Rakyat, pernahkah menjadi prioritas utama, bagi mereka yang diberi kuasa? Apakah pernah terlintas disanubari pengemban suatu jabatan, bahwa mereka adalah abdi Negara demi kemakmuran masyarakatnya. Apakah semua kata-kata indah yang terlontarkan dari tenggorokan mereka, akibat dari lunaknya lidah tanpa tulang; sementara sanubarinya berkata, “ ini hanya demi harta dan kerajaannya semata, dan sama sekali tidak ada hubungannya untuk kemakmuran bersama! Apa yang terjadi di Negara tercinta ini, Bangsa yang dipenuhi dengan insan yang menganut faham “ KETUHANAN YANG MAHA ESA” yang ternyata memiliki pemimpin yang kebanyakannya berTuhankan “HARTA” atau yang menyebut Tuhan hanya sebatas “KATA”. Oh…, Indonesia yang kaya mineral, yang telah diperjuangkan oleh para pendiri Bangsa; yang rela berkorban nyawa, demi terlepas dari penindas yang berkuasa. Apakah yang seperti ini yang di impikan mereka, sehingga sanggup berkorban nyawa? Indonesia yang dihuni oleh insan yang dulunya dikenal berperilaku “SANTUN” bergeser berubah menjadi “BERINGAS,” meniru contoh-contoh yang setiap hari dipertontonkan oleh mereka-mereka yang tidak pantas ambil bagian mengurus Negara. Seandainya saja mereka-mereka yang diberi kuasa, mau mendahulukan kemaslahatan anak Bangsa dan kemajuan Negara tercinta, tentu saja keadaan Bangsa ini, jauh lebih baik dari saat ini. Impian-Indah:
  • Jembatan Sumatra-Jawa, memperlancar roda ekonomi yang berujung pada kesejahteraan Rakyat. ( Bukan kereta cepat Jakarta-Bandung yang hanya dibutuhkan segelintir manusia saja, dan tidak mendesak, dan tidak mencakup Bangsa.)
  • Menyediakan sekolah kejuruan yang berkualitas dan gratis.
Untuk putra putri bangsa yang tidak mampu, agar dapat membekali diri mereka menghadapi tantangan hidup yang penuh dengan persaingan, (to enable every living soul to educate themselves and make them proud being Indonesian

.) Tentu ini akan menghasilkan masyarakat yang mampu bersaing di era globalisasi ini. Apakah logika ini tidak sejalan dengan mereka yang mengemban tugas Negara? Bangsa dapat bangkit menjadi satu Negara yang berhasil, apabila memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan hanya sumber daya alam, yang begitu mudah digerogoti oleh mereka-mereka yang bertuhankan MATERI, seperti yang terus terjadi di Negeri ini. Masyarakat yang terampil, tentu saja akan membawa dampak yang baik bagi sebuah Negara dan mempersulit para pemuka bertindak semena-mena, (atau memang didesign sedemikian rupa, menelantarkan Rakyat tetap buta demi waktu untuk meraup HARTA.) Untuk siapakah putra putri Bangsa ini menuntut ilmu? Bukankah untuk Bangsa ini sendiri? Tapi bagaimana dapat mewujudkan sebuah bangsa yang memiliki nilai tambah, jika pendidikan bernilai sejumlah tumpukan emas, sementara dana yang dikemas habis dirampas oleh sekelompok pengganas yang tidak pernah puas, meskipun sudah berselimutkan EMAS.
SEJAHTERA dalam arti:
  • Tidak ada anggota keluarga yang tidak sekolah karena tidak mampu; tinggal disebuah rumah yang layak huni yang didalamnya berisikan insan yang sehat dan terdapat kebutuhan pokok, buah-buahan, susu, dan segalanya yang wajar untuk di konsumsi.
  • Gas yang murah dibeli dan gampang dicari.
  • Pupuk murah dan sanggup dibeli PAK TANI; air bersih kepelosok manapun ter distribusi.
  • warga tidak ada yang mati karena tidak mampu membeli obat, ataupun Doctor lagi cuti dan tidak perduli.
Itulah sedikit arti, 'SEJAHTERA' yang seharusnya sudah dicicipi oleh penghuni Bumi Pertiwi. Perut Bumi Pertiwi yang mengandung segala jenis anugrah Illahi yang sejak dulu telah dinikmati sendiri oleh mereka- mereka yang keji. Bumi Pertiwi yang tak lama lagi akan kering tak berisi; sementara, kebanyakan insan Bumi Pertiwi yang hingga kini belum pernah mencicipi, akibat ulah pengkhianat Bangsa yang mencuri dengan mengenakan DASI. Andai saja mereka perduli mengurus Negeri tanpa MENIPU dan MENCURI, kesejahteraan yang disebutkan diatas, pasti sudah sedang dicicipi Anak Bumi Pertiwi. Realita dapat dilihat dari kehidupan masyarakat yang berdiam di sekitar daerah penghasil sumber daya alam. Mereka kesehariannya melalui kehidupan yang jauuuuh dari yang disebut, 'SEJAHTERA.'sungguh ironis sekali. Andainya saja mereka mengerti, menjadi pemimpin yang berhati murni; tidak berbalik malah mengkhianati, tentu hiruk pikuk tidak terjadi, aman damai menghias Bumi Pertiwi. Mungkinkah putra putri Bumi Pertiwi akan merasakan kesejahteraan seperti yang dicoretkan tadi, atau akan tetap duduk dalam penantian abadi, hingga masuk ke perut Bumi?Indonesian
Kenapa korupsi tumbuh begitu subur di Negeri ini, sehingga setiap sudut Nusantara ada  korup di antaranya, sebagai penggali kubur Anak Bangsa?English
Why does corruption grow so fertile in this country, that every corner of Nusantara there is a corrupt in between, as gravediggers of the children of the Nation
Dutch
Waarom doet corruptie groeien zo vruchtbaar in dit land, dat elke hoek van Nusantara er is een corrupte tussendoor, als grafdelvers van de kinderen van de Natie
Koruptor sebuah kata yang begitu KOTOR dan pantas langsung di DOR tanpa gembar gembor, demi menghentikan, 'Penantian-Abadi' Lihat lebih lanjut di tautan ini!| Alih-Bahasa oleh: pjbelindo
Penerjemah- Inggris, Belanda, Melayu | We're happy to be part of your success | We zijn blij om een deel van uw succes | Kami gembira untuk menjadi sebahagian daripada kejayaan Anda | Kami senang dapat menjadi bagian dari keberhasilan Anda.

1 comments:

Anonim mengatakan...

Kasihan ya, sampai jadi tengkorak menunggu kemakmuran; sudah jadi tengkorakpun makmur nya belum muncul.